Thalhah bin Ubaidillah merupakan salah seorang dari 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Terkenal sebagai salah satu penasihat yang seringkali memberi masukan kepada Rasulullah, beliau termasuk golongan orang yang pertama kali masuk Islam. Dan kisah Thalhah bin Ubaidillah dalam perjuangannya untuk Islam pun tidak perlu diragukan lagi.
Pertemuan dengan Rasulullah SAW
Thalhah bin Ubaidillah sebelumnya merupakan seorang pedagang yang berasal dari suku Quraisy, sebelum beliau memeluk Islam. Saat hendak berdagang ke Bushra, Thalhah bertemu seorang pendeta yang menyebutkan bahwa nabi terakhir akan datang di tanah Haram. Mendengar hal tersebut, Thalhah kemudian kembali ke Kota Makkah.
Setibanya di Makkah, beliau langsung menemui Abu Bakar as-siddiq untuk menanyakan kebenaran terkait datangnya seorang utusan bernama Muhammad. Thalhah pun langsung dibawa menemui Rasulullah oleh Abu Bakar. Dimana pertemuan pertama dengan Rasulullah SAW ini langsung membuat Thalhah bin Ubaidillah masuk Islam.
Ikut Hijrah ke Madinah
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Thalhah bin Ubaidillah turut serta dan dipersaudarakan dengan Zubair di sana. Ketika Perang Badar terjadi di Madinah, Thalhah tidak ikut hadir. Rasulullah SAW mengirimnya bersama dengan Said bin Zaid sebagai mata mata ke Syam.
Dan saat kaum Muslimin kembali dari Perang Badar, Thalhah bin Ubaidillah baru kembali dari safar. Beliau kemudian mendatangi Nabi Muhammad SAW, meminta bagian dari ghanimah atau harta rampasan perang kepada Nabi. Kemudian Rasulullah pun memberikannya secara khusus bagian dari ghanimah Perang Badar.
Ikut Serta dalam Perang Uhud
Kisah Thalhah bin Ubaidillah yang banyak dijadikan tauladan yaitu keikutsertaannya dalam Perang Uhud. Pada saat perang terjadi, Thalhah menunjukkan keberaniannya dengan terus mendampingi serta melindungi Rasulullah SAW dari serangan kafir Quraisy. Lebih dari 79 tebasan pedang, lemparan panah memenuhi tubuh, dan tusukan lembing diterimanya saat itu.
Bahkan pergelangan tangannya sampai putus sebelah, hingga membuat Thalhah roboh dan jatuh pingsan. Kondisi Thalhah yang terluka sangat parah hampir membuat beliau dinyatakan gugur sebagai syuhada. Akan tetapi, Allah SWT ternyata masih memberikan usia panjang pada Thalhah.
Karena setelah perang, Thalhah bin Ubaidillah berhasil sembuh dari luka luka tersebut. Bahkan beliau berhasil menjadi pedagang yang sukses berkat keuletannya. Hartanya yang melimpah ruah pun tidak membuat Thalhah berubah dari hidup yang sederhana dan pemurah. Sampai Rasulullah SAW memberinya julukan “Thalhah si baik hati”.
Selain julukan “Thalhah si baik hati”, Thalhah bin Ubaidillah juga disebut sebagai seorang syahid yang berjalan di muka bumi. Karena setelah mengalami kematian dengan luka yang amat parah akibat dari Perang Uhud, beliau masih diberikan umur dan berhasil sembuh dari luka lukanya.
Mendapat Gelar Burung Elang dari Uhud
Selain mendapat julukan “Thalhah di baik hati” serta gelar “Syahid yang hidup”, Thalhah bin Ubaidillah juga mendapat gelar “burung elang dari Uhud”. Gelar ini disematkan untuk Thalhah berkat kegigihannya ketika menjadi pasukan yang siap syahid untuk melindungi Rasulullah SAW.
Thalhah bin Ubaidillah siap menjaga tegaknya panji panji Islam dengan bermodal keikhlasan dalam jihad di jalan Allah. Tubuh beliau yang tegap dan kekar sangat membantu untuk senantiasa memerangi musuh dan terus membela agama Islam. Bahkan selama hidupnya, Thalhah bin Ubaidillah tidak pernah ingkar janji.
Kisah dari Thalhah bin Ubaidillah ini perlu dijadikan tauladan oleh para muslim dan muslimah. Selain itu, ada pesan hikmah yang bisa diambil dari peristiwa Perang Uhud yang hampir merenggut nyawa Thalhah. Dimana hidup dan mati seseorang memang hanya ditentukan oleh Allah SWT. Kunjungi Hasana id untuk membaca kisah sahabat Nabi lainnya.