Tuesday, October 3

Jenis Baju Adat Papua Pria dan Wanita

Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang mempunyai kebudayaan serta adat istiadat masing-masing. Salah satu provinsi yang memiliki keunikan budayanya adalah provinsi Papua. Bahkan bukan hanya budayanya saja yang unik, tetapi baju adatnya juga menarik dan berbeda dengan daerah lain. Baju adat yang dimiliki oleh Papua masih sangat sederhana dan pembuatannya juga masih menggunakan bahan-bahan yang alami dari alam. Baju adat papua juga memiliki nama tersendiri. Berikut ulasannya.

1. Pakaian Adat Laki-Laki Koteka

Pixabay.com

Ketika kita masuk kedalam suku pedalaman asli papua maka akan terpukau dengan keindahan alamnya. Bukan hanya itu, baju adatnya juga mempunyai ciri khas yang tidak dijumpai di daerah lain.

Pada umumnya laki-laki menggunakan celana dan baju yang tertutup, namun tidak begitu bagi suku pedalaman papua. Mereka tidak menggunakan baju sama sekali, melainkan hanya menggunakan koteka.

Koteka digunakan untuk menutupi bagian alat vital atau kemaluan pada laki-laki. Koteka berarti pakaian, nama tersebut digunakan oleh suku di pantai. Koteka sendiri namanya sangat beragam sesuai dengan sukunya. Untuk suku yang ada di pegunungan jaya wijaya menggunakan nama horim atau holim untuk menyebut koteka.

Koteka dibuat dengan menggunakan buah labu air tua yang sudah dibuang bagian dalamnya dan dikeringkan. Bagian dalam dari buah labu ini terdiri dari daging dan biji buah. Sebelumnya labu air ini dikeringkan agar dalam pemakaiannya tidak cepat membusuk. Masyarakat papua memilih labu tua yang digunakan sebagai bahan pembuatan koteka , karena teksturnya lebih keras sehingga lebih awet dibandingkan dengan menggunakan labu air muda.

Untuk pemakaian koteka ini juga memiliki variasi. Ada yang menggunakan koteka panjang yang digunakan oleh orang Yali, serta ada pula dua koteka untuk orang Tiom. Koteka ini berbentuk memanjang pada bagian depannya serta dikaitkan pada pinggang mengarah ke atas. koteka juga mempunyai ukuran yang bervariasi. Semakin besar ukuran koteka maka semakin tinggi kedudukan seseorang laki-laki terhadap adatnya.

Koteka tidak hanya digunakan pada acara adat, tetapi biasanya juga digunakan sehari-hari.  Walaupun begitu ada perbedaan di dalamnya :

  •         Pada saat acara adat maka koteka yang digunakan ukurannya lebih panjang dihiasi dengan ukiran khas papua.
  •         Ketika digunakan dalam sehari hari atau bekerja maka koteka mempunyai ukuran yang lebih pendek desainnya pun lebih sederhana.

2. Pakaian adat perempuan Rok Rumbai

Untuk laki-laki papua menggunakan koteka, sedangkan perempuannya mengenakan rok rumbai. Rok rumbai tersebut merupakan baju adat papua untuk perempuan yang bentuknya rok serta terbuat dari susunan sagu kering. Fungsi dari rok rumbai tersebut adalah untuk menutupi sebagian tubuh yang ada pada bagian bawah.

Tetapi kenyataanya banyak pula yang memakai rok rumbai pada laki-laki dalam acara adat tertentu. Sedangkan untuk bagian atas pada perempuan papua sama dengan laki-laki yaitu tidak menggunakan pakaian atas. Walaupun begitu untuk menutupi atau menyamarkan tubuh bagian atas, maka mereka membuat tato lukisan. Motif lukisan tersebut bermacam-macam tetapi masih tetap mempunyai ciri khas papua yaitu fauna dan floranya.

Rok rumbai tidak lengkap jika digunakan belum memakai aksesoris. Untuk aksesorisnya mereka membuat hiasan kepala yang terbuat dari daun sagu kering, bulu burung kasuari dan bahan ijuk. Tampilan tersebut akan membuat semakin menawan.

3. pakaian adat perempuan lajang Sali

Untuk pakaian adat papua dibedakan antara perempuan yang sudah menikah dengan perempuan yang belum menikah atau masih lajang. Untuk perempuan yang masih lajang menggunakan pakaian khusus yang menarik. Baju adat ini dinamakan dengan sali yang terbuat dari kulit pohon.

Untuk warna yang dihasilkan kulit pohon ini haruslah mempunyai warna coklat. Sali hanya digunakan oleh perempuan yang masih lajang, sehingga untuk perempuan yang sudah menikah tidak cocok untuk mengenakan sali.

4. Pakaian adat pedalaman Yokai

Pixabay.com

Yokai berbeda dengan sali yang hanya dipakai oleh perempuan saja. Yokai hanya dapat dijumpai di daerah papua barat dan sekitarnya. Pakaian adat Yokai ini hanya bisa kita temui di daerah pedalaman papua.

Yokai berwarna coklat dan agak kemerahan serta dipakai oleh perempuan yang sudah memiliki keluarga. Baju ini merupakan simbol dari masyarakat papua yang hidupnya dekat dengan alam. Oleh karena itu baju ini tidak diperjual belikan.

Sedangkan untuk aksesoris yang digunakan untuk melengkapi baju adat papua tersebut diantaranya adalah :

Gigi anjing dan taring babi

Taring babi biasa digunakan di antara lubang hidung dan gigi anjing digunakan untuk aksesoris kalung.

Pada kepala menggunakan Hiasan rumbai

Rumbai ini merupakan aksesoris yang digunakan untuk melengkapi tampilan baju adat papua yang menyerupai mahkota. Hiasan rumbai ini terbuat dari bulu burung kasuari, sedangkan untuk bulu yang berwarna putih berasal dari kelinci.

Tas Noken

Tas asli dari papua ini terbuat dari kulit kayu. Biasanya tas ini digunakan untuk menyimpan sayuran, buah-buahan serta hasil buruan. Penggunaan tas noken ini biasanya dengan dililitkan pada kepala dan bisa juga digunakan sebagai tas selempang.di kalangan suku asmat tas ini sangat populer dan dinamakan dengan esse.

Itulah beberapa informasi penting mengenai baju adat papua pria dan wanita, kamu juga bisa memesan jasa jersey printing untuk membuat jersey komunitas orang papua perantauan.